|


                     Valentine; Umiku, Aku dan Pemikiranku…!
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Valentine, mari kita rayakan hari valentine dengan mingkatkan rasa kasih sayang kita kepada Allah, Rasulullah, dan sesama; perbanyak dzikir, sholawat, sadakah, dll, khair insyaAllah…! "[1]

 Status di atas ini merupakan status Facebook yang saya posting pada tanggal 13 Februari 2012 M. bertepatan pada H-1 "Hari Valentine". Tidak ada maksud tertentu dalam pempostingan status tersebut.  Hanya saja, saya ingin mengajak teman-teman FB khususnya ABG Muslim untuk mempermak tradisi atau budaya barat  yang sudah mengakar di kalangan masyarakat islam agar menjadi budaya Islam yang bernilai ibadah. Yaitu dengan memperbanyak dzikir kepada Allah[2], sholawat kepada Rasulullah[3], dan sadakah[4] kepada sesama sebagai bentuk rasa kasih sayang.

Namun, dari status ini ternyata banyak teman-teman FB yang kurang setuju dan menganggap bahwa kata "Valentine" tidak tepat dan pas jika disandingkan dengan Allah. Salah satu alasannya, karena "Valentine" sendiri  merupakan tokoh  kristen atau nasrani.

Untuk komentar teman-teman, saya masih santai dan rilex meresponnya. Yang jelas, saya respon dengan argumen-argumen yang  sudah dibaca sebelumnya. Walaupun, mungkin tidak begitu sempurna, tapi minimal bisa mengena dengan apa yang menjadi permasalahan teman-teman: Kenapa tidak tepat…?

Tapi, yang perlu kita sadari, bahwa sekuat dan setegak apapaun kita, pasti lama-lama akan menjadi rapuh dan luluh, karena kita hanyalah manusia biasa[5], bukan supermen gitu loch…:D. Maka, pesan dan masukan Umilah yang membuat saya mempertimbangkan status yang telah saya tulis. Memikir ulang bagaimana dampak status tersebut di hati dan pikiran teman-teman; positifkah atau negatifkah?  . Karena bagi saya, orang tua adalah segala-galanya[6]. Mereka sudah lebih dulu merasakan manis pahitnya kehidupan, (maklum kan lahir duluan heheh). Kita boleh lebih wah dari orang tua, tapi harus diingat bahwa kita bisa jadi wah karena ada mereka. Maka, hormatilah…!!! J

Inilah sebagian pesan dan masukan seorang Umi untuk anak tercintanya , silahkan simak dan hayati…! :D

"Assalamu'alaikum Nda..!!
Maaf Nda, umi ga faham status Nda..khususnya pd kalimat "dengan nama Allah yg maha valentine"

Sedangkal pengetahuan umi..kata valentine itu diambil dr nama seorang pendeta nasrani yg bernama Santo Valentino,hari valentine yg kita kenal dgn istilah hari kasih sayang, sebenarnya itu tuk memperingati hari kematian pendeta tsb.

Seperti koment Nda yg mengatakn kalau kata valentine dlm bhs latin berarti maha perkasa,maha kuat dan maha kuasa.
Benar yg maha kuasa,kuat dan perkasa hanya Allah...tp kalau menurut umi ga pantas kalau sifat Allah diartikan sama dan disejajarkan dgn istilah valentine, menurut umi itu tdk pada tempatnya nak..!!

sebagai contoh.. kita tahu kalau kata "kudus"[7] itu berarti suci bagi umat nasrani, tapi kita tidak pernah dan rasanya g pantas kalau menyebut Allah dgn sebutan Allah yg Maha Kudus krn bukan pada tempatnya walaupun artinya sama.

sama jg dgn istilah kata "buas"[8] yg berarti garang/galak. tidak pas rasanya kalau kita mengatakan/memsejajarkn sifat manusia umpamanya..si "Pulan buas" walaupun artinya sama dgn garang/galak tp ga pantas dan bukan pada tempatnya cz kata buas hanya pantas digunakan tuk hewan.

Jadi menurut umi begitu jg dgn kata/istilah valentine...ga pada tempatnya dipakai tuk menyatakan sifat Allah..!! kita sudah punya 99 Asma'ul husna.
Maaf nak..ini hanya pendapat umi aja dan maaf klo salah..!!" http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif

Tanpa mengurangi rasa hormat, saya mencoba menjelaskan apa yang menjadi permasalahan di benak umiku tersayang…!
Silahkan simak…!

"Subhanllah...!!! Umiku benar2 dech...!!! Coba tiap hari nulis kayak gini, umi bakal jadi penulis dech...http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif

Sependek pengetahuan Nda, definisi itu ada dua; Secara bahasa, Secara istilah. Valentine secara bahasa diambil dari bahasa latin[9] yang berarti Maha Kuat, Perkasa, dan Kuasa[10]. Sedangkan menurut islatilah adalah perayaan yang dilakukan oleh umat nasrani untuk menghormati St Valentine tersebut, sepeti kata Umi di atas.

Di status Nanda, ada dua kata valentine; pertama kata Valentine (dengan huruf kapital [V])[11] yang disandingkan denga Allah, kedua kata valentine (tanpa huruf kapital) disandingkan dengan hari.

Kata Valentine pertama yang dimaksud adalah valentine secara bahasa. Bahwa, Allahlah yang Maha Perkasa, Maha Kuat, dan Maha kuasa[12]. Tidak ada seorangpun yang mampu menandingi kekuasaanNya dan keperkasaanNya, walaupun itu Santo Valentino.

Sedangkan kata valentine yang kedua yang dimaksud adalah valentine secara istilah (perayaan hari valentine). Yang sampai sekarang masih menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat, karena banyaknya anak remaja yang mengikuti perayaan tersebut (merayakan perayaannya ala barat dg meeking love[13] [bahasa kerennya gitu umi...:D])

Bisa dipahami dan dimaklumi, kenapa banyak orang islam tidak suka, sensitif, dan ilfiil jika melihat kata Valentine disandingkan dengan Allah???!! Karena kata "valentine" yang sampai di telinga kita dan sudah tersebar di kalangan masyarakat adalah sebuah seremonial umat nasrani yang dapat mengganggu ideologi umat islam dan merusak moral anak remaja, sehinggan membuat kita sentimen dan bahkan bisa buruk sangka...http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif

Asumsi Nanda, andai saja ada orang yang setiap harinya memakai bahasa latin dan ia beriman kepada Allah, maka untuk mengekspresikan atas kekuatanNya dan kekuasaanNa ia akan menggunakan "Allah Yang Maha Valentine". Seperti halnya kita orang Indonesia memakai "Allah Yang Maha Kuasa, Maha Perkasa dan lain semacamnya"

Untuk sementara ini jawaban Nanda untuk Umi, semoga bermanfaat dan bisa dipahami Umi...!!!

Senang dech, lihat umi langsung respek dan berkomentar dengan status Nanda yang mungkin kontroversial...http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif
jadi kita bisa diskusi dech...! "
   

http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif
"Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Dan rasanya ga pantas jika Allah disamakn dgn tuhan mrk.
ini yg masih mengganjal di umi nak.."  Umi merespon. http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif

"Ia Umi, maka'a ada sebagia ulama' yg mengatakan, kalau kita mempercayai bahwa sang valentine itu Nimroe dan Lupercus atau mengatakan kepada org yg kita sayangi, "To be my valentine" maka itu termasuk syirik umi, karena menyamakan makhluk dg Sang Khalik...!" http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif

"Kalau menurut Nda gmn..?? " tanya umi.

"menurut nanda juga demikian umi, krn itu sudah menyamakan makhluk dg sang Khalik. Sedang Khalik itu kan Mukhalafah lil hawadisi[14] umi…beda dg yg baru…:D Yang tepat Maha Valentine (Maha Perkasa Kuat dan kuasa) itu disematkan hanya kpd Allah"

"iya. tapi umi pribadi merasa ga sreg kalau penulisan Allah Maha Perkasa dgn sebutan Allah Valentine.." lanjut umiku. http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif

"gpp umi, kan dah nanda jelasin td knp banyak dr kita itu g sreg.  Ntar Nnda g bakal ngulangi lagi dech. Bukan Allah Valentine umi, tp Allah Maha Valentine( berarti maha'a duble :D)"

"http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gifKalau emang itu menurut Nda layak dan benar gpp Nda[15], ini kn hanya pendpt n pemikiran umi, setiap org bebas berpendapat n ga boleh memaksakn pendpt sndri...lain kepala lain pemikirannya...iyakn nak..??" respon umi penuh kasih sayang…! J

"emmm...penyebutan Mahanya 2 kali ya.." lanjutnya http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif

"ia Umi. Tp Nanda kan punya Umi, klo pemikiran Nanda g sesuai dg pemikiran Uminya, hrus dipertimbngkan lagi tuch"[16]

"Tapikan ga semua pemikiran umi / orang tua itu benar[17]." Jawab umi dengan penuh pengertian
"Ia umi, tp setidaknya seorg ibu lebh pengalaman dan lebh tahu situasi dan keadaan lingkungan. Kan dah lebih dulu merasakn pahit manisnya kehidupan"

"Benar kalo ortu lebih pengalaman dan dah lebih dlu ngerasain asam,asin,pahit dan manisnya kehidupan cz lahirnya duluan.. http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.giftp dlm beberapa hal anak kadang lebih dari orang tua.. http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gifdan terkadang omongan anak lebih masuk diakal dari orang tua.."

"anak boleh lebh dari ortu umi tp klo masalh menghormati ortu itu tetap yg terdepan"

"yupz setuju..." umi menyetujui.

"kita boleh lebih "wah" dari ortu, tp kita harus memperhatikan dan menghormti ortu,klo ada masukan dr ortu , maka masukan itu harus dijadikan petimbangan kita untuk beraksi atau bertindak"  lanjutku memperjelas.

"Iya nak...Keridhaan Allah terletak pada keridhaan kedua orang tua, dan murka Allah terletak pada murkanya orang tua.. [18]" jawab umi dengan jelas :Dhttp://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif

"Siiip..!! http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif" jawabku singkat.
 http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif
Senang kan punya Umi yang bisa diajak diskusi…??? Kita jangan pernah malu dan takut untuk berdiskusi atau minta masukan kepada  orang tua. Karena mereka akan selalu ada disaat kita membutuhkannya. Mereka akan merasa sangat senang, bahagia, dan berharga jika kita selalu menggap mereka ada. Ketika mereka menjauh maka kita harus mendekat dan ketika mereka mendekat maka kita harus merangkulnya dengan erat[19]. Jangan sebaliknya…!!!



[1] Karena beberapa pertimbangan, akhirnya status ini saya hapus.

[2] Bukannya dengan memperbanyak dzikir hati kita akan terasa tenang…?!! (QS.Ar-Ra'du: 28)

[3] Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah kepada Nabi…(QS. Al-Ahzab: 56)

[4] Obati penyakitmu dengan sadakan (Hadist)

[5] Manusia diciptakan dalam keadaan lemah (QS.An-Nisa': 28)
.
[6]  Seorang datang kepada Nabi Saw. Dia mengemukakan hasratnya untuk ikut berjihad. Nabi Saw bertanya kepadanya, "Apakah kamu masih mempunyai kedua orangg tua?" Orang itu menjawab, "Masih." Lalu Nabi Saw bersabda, "Untuk kepentingan mereka lah kamu berjihad." (Mutafaq'alaih).
Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu." (HR. Ibnu Majah)
[7] "Kudus" berasal dari bahasa arab "al-Quddus" yang berarti Maha Suci. Al-Quddus juga termasuk salah satu "Asmau al-Husna"…al-Malik, al-Quddus, as-Salam…

[8] Dalam bahasa arab ada istilah "Tasybih ". Tasybih adalah menyerupakan sesuatu pada sesuatu yang lain.  Tujuannya untuk mengambarkan karakter atau tabi'at seseorang. Apakah dia orang kuat atau lemah, apakah dia lagi gembira atau sedih. Contoh "Pulan Buas" atau "Pulan Harimau" kalimat ini menunjukkan bahwa si Pulan seorang yang kuat dan pemberani.  
[9] Kan Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.
Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari.
Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri. Islam mengharamkan segala hal yang berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik yang di dalam Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.
Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk neraka, naudzu billahi min zalik http://www.fimadani.com/hukum-merayakan-hari-valentine-bagi-umat-islam/.

 [10] Salah satu Asma Allah adalah, Al-Qawiyyu (Maha Kuat)
  
[11] Dalam kamus bahasa indonesia, ada tata cara tersendiri untuk penulisan huruf yang disandingkan atau dirujukan pada Allah, yaitu dengan menggunakan huruf "Kapital".

[12] Sesungguhnya Allahlah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Terdapat banyak ayat yang menjelaskan tentang kekuasaanNya.
[13] Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.
Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.
Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.
Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orang barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.
Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain adalah kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks?
Di dalam syair lagu romantis barat yang juga melanda begitu banyak lagu pop di negeri ini, ungkapan make love ini bertaburan di sana sini. Buat orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi undang-undang.
Bahkan para orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja, tidak selalu Allah sybhanahu wa ta’ala berfirman tentang zina, bahwa perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun diharamkan.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al Isra’: 32)

[14] Salah satu sifat wajib Allah adalah Mukhalafah li al-Hawadisti (Allah itu beda dengan yang baru [makhluk])

[15] Kebenaran itu hanya milik Allah
.
[16] Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu." (HR. Ibnu Majah)

[17] Kata Imam Syafi'ie, "Pendapatku benar tapi bisa saja salah, dan pendapat Anda salah tapi bisa jadi benar".
[18] Hadist riwayat al-Hakim

[19] Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)

Posted by EmThree on 00.40. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for " "

Leave a reply

Blog Archive

Labels

Recently Commented

Recently Added